halaman

Sabtu, 29 Januari 2011

Sidang Pendeta Penghina Allah dan Rasul di Temanggung Dipenuhi Massa Muslimin

Diposting pada Jum'at, 28-01-2011 | 09:05:23 WIB

Kamis 27 Januari 2011, jam 08:00 WIB massa kaum muslimin sudah mulai berdatangan dari segala penjuru, menuju ke pusat kota Temanggung untuk mengikuti jalannya sidang ke tiga Pendeta Antonius yang telah menyebarkan buku yang berisi penghinaan terhadap Allah dan Muhammad Rasulullah Shollallohu 'alaihi wasallam, berserta tempat-tempat ibadah umat Islam.

Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, dalam buku yang disebarkan oleh pendeta Antonius tertulis bermacam-macam hujatan, pelecehan dan penghinaan terhadap Allah, Rasulullah dan Islam. Di antaranya  adalah: "Allah dan Muhammad -shollalohu 'alaihi wasallam- disebut pembohong. Ibadah haji adalah simbol kemesuman Islam, Hajar Aswad adalah simbol dari (maaf) kemaluan wanita, sedangkan Jamarat adalah simbol dari (maaf) kemaluan laki-laki. dan masih banyak sekali pelecehan dan penghinaan lainnya terhadap Allah, Rasulullah -shollalohu 'alaihi wasallam- dan Islam.

Sidang yang mengagendakan keterangan saksi-saksi termasuk saksi ahli dari Majelis Ulama Indonesia berlangsung lancar dan tidak tampak ada kericuhan. Walaupun berkali-kali pekikan takbir bergema di ruang sidang utama Pengadilan Negeri Kabupaten Temanggung, namun para pengunjung sidang yang terdiri dari berbagai elemen kaum muslimin masih terkendali.

Namun di saat sidang dinyatakan selesai dan akan dilanjutkan pekan depan, mendadak sontak massa berlarian menuju tersangka yang secepat kilat dilindungi oleh aparat kepolisian yang hari itu menerjunkan saut SSK lengkap dengan dua mobil Barracuda, water canon dan pasukan anti huru-hara. Massa menjadi beringas saat menyaksikan petugas menyelamatkan tersangka ke dalam mobil Barracuda. Mereka berlarian mengejar dan mengepung sekitar gedung pengadilan, namun petugas berhasil melarikan si penghujat itu.

Akhirnya puluhan massa yang tidak sabar dan geram mendengar ulah pendeta penghujat itu pun melampiaskan kemarahan mereka dengan melakukan sweeping di seluruh ruangan di gedung pengadilan negeri Temanggung. Ketika mereka tidak menemukan si penghujat, mereka  berbondong-bondong menuju ke Lembaga Pemasyarakatan Temanggung untuk mencari tersangka. Namun hasilnya nihil dan mereka pun melampiaskan kemarahan mereka dengan merusak deretan sepeda motor di depan LP Temanggung.

Ini adalah ujian bagi umat Islam, sekaligus tantangan bagi kita untuk merapatkan barisan dan mentarbiyah ummat agar mereka memiliki izzah sebagai ummat Islam sekaligus juga memahami adab-adab dalam menegakkan dan membela Dienul Islam yang mulia ini.

Ironis memang, kaum Nasrani yang katanya minoritas ternyata sangat berani mengobok-obok dan menteror umat Islam yang justru mayoritas di Indonesia. Sangat mungkin, ditengarai kegiatan missionaris yang selalu memancing kericuhan dan emosi umat islam ini adalah sebuah perbuatan yang terencana dan teroganisir, melihat ditemukanya kasus-kasus yang serupa di beberapa kota lain di Indonesia. Sehingga kita berharap pihak aparat hukum dan pemerintahan harus bisa menggungkap siapa tokoh intelektual dan penyuplai dana kegiatan penyebaran buku yang berisi penghinaan terhadap Allah dan Muhammad Rasulullah Shollallohu 'alaihi wasallam, beserta tempat-tempat ibadah umat Islam. [muslimdaily.net/Abu Izzudin]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar