halaman

Selasa, 27 Maret 2012

April Mop


Duka Kaum Muslimin
DIBALIK
“APRIL MOP”
Tahun baru telah berlalu, valentine day pun turut berlalu,  giliran April menjelang, Ada suatu kebiasaan jahiliah yang lagi ngetrend dikalangan masyarakat secara umum. Tanggal 1 april dijadikan  sebagai hari April Mop. April Mop adalah hari di mana orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain. Dan biasanya sang target tidak boleh marah atau emosi ketika sadar bahwa dirinya telah menjadi sasaran April Mop. Maka tatkala sang target sadar bahwa dirinya sedang kena sasaran april Mop, ia pun akan tertawa atau minimal mengumpat sebal, tentu saja bukan marah sungguhan.
Sejarah April Mop
Sobat muda, Walaupun belum sepopuler perayaan tahun baru atau Valentine's Day, budaya April Mop dalam dua dekade terakhir memperlihatkan kecenderungan yang makin akrab di masyarakat perkotaan, bahkan bisa jadi merambah kedaerah pedalaman. Terutama generasi muda. Ironisnya, masyarakat dengan mudah meniru kebudayaan Barat ini tanpa mengkritisinya terlebih dahulu, apakah budaya itu baik atau tidak, bermanfaat atau sebaliknya.
Perayaan April Mop berawal dari suatu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan memilukan? April Mop, atau The April's Fool Day, berawal dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 M, atau bertepatan dengan 892 H.
Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Pasukan Islam tidak saja berhenti di Spanyol, namun terus melakukan pembebasan di negeri-negeri sekitar menuju Perancis. Perancis Selatan dengan mudah dibebaskan. Kota Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, dan sebagainya jatuh. Walaupun sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan toleransi kepada suku Goth dan Navaro di daerah sebelah barat yang berupa pegunungan. Islam telah menerangi Spanyol.
Karena sikap para penguasa Islam yang begitu baik dan rendah hati, banyak orang-orang Spanyol yang kemudian dengan tulus dan ikhlas memeluk Islam. Muslim Spanyol bukan saja beragama Islam, namun sungguh-sungguh mempraktikkan kehidupan secara Islami. Tidak saja membaca Al-Qur'an, namun bertingkah-laku berdasarkan Al-Qur'an. Mereka selaluj berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan bebas, dan segala hal yang dilarang Islam. Keadaan tenteram seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya.
Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol tanpa kenal lelah terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol, namun selalu gagal. Maka dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat Islam Spanyol.
Akhirnya mereka menemukan cara untuk menaklukkan Islam, yakni dengan pertama-tama melemahkan iman mereka melalui jalan serangan pemikiran dan budaya. Maka mulailah secara diam-diam mereka mengirimkan alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari daripada membaca Al Qur'an. Mereka juga mengirimkan sejumlah ulama palsu untuk meniup-niupkan perpecahan ke dalam tubuh umat Islam Spanyol. Lama-kelamaan upaya ini membuahkan hasil. Satu persatu wilayah spanyol jatuh. Dan Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan.
Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentara-tentara salib terus mengejar mereka. Ketika jalan-jalan sudah sepi, tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah, tentara salib mengetahui bahwa banyak muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah. Dengan lantang tentara salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka.
Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Namun beberapa orang Muslim diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah disediakan, mereka pun segera bersiap untuk meninggalkan Granada dan berlayar meninggalkan Spanyol.
Keesokan harinya, ribuan penduduk muslim Granada keluar dari rumah-rumah mereka dengan membawa seluruh barang-barang keperluan, beriringan berjalan menuju ke pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai pasukan salib, memilih bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumah mereka. Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara salib menggeledah rumah-rumah yang telah ditinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa ketika mereka membakari rumah-rumah tersebut bersama dengan orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya.
Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan, hanya bisa terpana ketika tentara salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara salib segera membantai umat Islam Spanyol tanpa rasa belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana. Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam. Darah menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman.
Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia kristen setiap tanggal 1 April sebagai April Mop (The April's Fool Day). Pada tanggal 1 April, orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain. Bagi umat kristiani, April Mop merupakan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekedar hiburan atau keisengan belaka.
Sobat muslim, demikian sekilas latar belakang budaya april mop yang mudah-mudahan menyadarkan kita selaku kaum muslimin, agar tidak terjebak dalam trend-trend yang tidak jelas seperti ini. Dan bahkan tatkala kita masih ikut-ikutan, berarti loyalitas dan keimanan kita perlu dipertanyakan.

Senin, 26 Maret 2012

Ada Apa Dengan Cinta…?


          Sobat muda, bagaimana kiranya tatkala sepasang remaja muslim sedang dimabuk cinta. Apapun yang dikerjakan terlintas dikepala sang pujaan hatinya. Dimanapun ia berada selalu terbayang wajahnya. Pernahkah sobat mengalaminya? Benarkah itu yang disebut dengan jatuh cinta…?
            Sobat muda, seorang remaja sering kali mudah untuk jatuh hatinya terhadap seorang wanita yang disukainya karena beberapa sebab. Diantaranya adalah karena pandangan pertama yang begitu menggoda dan mempesona. Sebagaimana yang disebutkan oleh ibnu qoyyim al jauziyah dalam kitabnya “Roudhotul muhibbin” bahwa pendorong cinta dari orang yang dicintai ada tiga macam:
Pertama : Pandangan. Pandangan disini bisa berasal dari pandangan mata maupun hatinya, sebagaimana banyak para lelaki yang jatuh cinta terhadap seorang wanita hanya dengan mendengar sifat dan ciri-cirinya. Sedangkan ia sama sekali belum pernah melihatnya.
Kedua : anggapan yang baik. Setelah seseorang melihat dengan pandangannya, maka jika ia memiliki anggapan yang baik terhadap yang dilihatnya, secara otomatis cinta akan tumbuh dan bersemi, demikian sebaliknya jika pandangan tersebut tidak disertai dengan anggapan yang baik, maka cinta pun tidak akan pernah bersemi.
Ketiga,: memikirkan orang yang dilihat dan keterpautan hati dengannya.
Itulah tiga hal yang memicu timbulnya rasa cinta dalam diri seseorang. Maka siapapun orangnya, pria maupun wanita, hendaknlah berhati-hati dalam mengumbar matanya selama belum bisa memanej cinta. Sebab darinya akan timbul rasa cinta. Padahal sebagai remaja muslim harusnya mampu untuk memanej cintanya dengan cara yang dibenarkan oleh agama. Sebagaimana nasehat Rosulullah kepada sepupunya Ali R.A : “Wahai Ali! Janganlah engkau ikuti pandangan pertama dengan pandangan yang kedua, karena yang pertama menjadi bagianmu dan yang kedua bukan lagi menjadi bagianmu (dosa atasmu). HR. Ahmad.
Sobat muda, Cinta bisa menghinggapi siapa saja, suami istri maupun seorang remaja. Bedanya kalo suami istri mereka sudah bisa menyalurkannya dalam ikatan pernikahannya. Sedangkan seorang remaja, kepada siapa ia mengungkapkannya..?. ya tentunya kepada lawan jenisnya kan….!. betul. Dan inilah yang menjadi persoalannya. Bagaimana solusinya jika seorang remaja telah dimabuk cinta. Padahal belum ada tempat untuk menyalurkannya.
Sobat muda, hal ini harus segera ditanggulangi, jika tidak bisa terjadi kerusakan dimuka bumi. Apalagi ditambah dengan berkembanganya teknologi, seperti HP dan internet. Banyak para remaja yang akhirnya melampiaskan perasaannya melalui fasilitas tersebut. misalnya saja internet, banyak jejaring sosial didalamnya, seperti twitter, Friendster, dan facebook. Disana mereka bebas berkomunikasi, saling share status, sehingga tanpa terkontrol akhirnya hal tersebut memicu terjadinya berbagai kemaksiatan.
Melihat kondisi seperti itu sungguh memprihatinkan. Maka kiranya solusi terbaik bagi yang ingin memadu kasih adalah dengan menikah. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
لَمْ نَرَ لِلْمُتَحَابَّيْنِ مِثْلَ النِّكَاحِ
Kami tidak pernah mengetahui solusi untuk dua orang yang saling mencintai semisal pernikahan.(HR.Ibnu Majah)
Namun ingat, syaratnya adalah mampu. yaitu telah mampu menafkahi keluarga. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Wahai para pemuda, barangsiapa yang memiliki baa-ah, maka menikahlah. Karena itu lebih akan menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu bagai obat pengekang baginya.”(HR.Bukhori)
Yang dimaksud baa-ah dalam hadits ini boleh jadi jima’ yaitu mampu berhubungan badan. Sebagian ulama lainnya mengatakan bahwa yang dimaksud baa-ah adalah telah mampu memberi nafkah.
Inilah solusi terbaik bagi siapa yang ingin memadu kasih. Bukan malah lewat jalan yang haram dan salah. Ingatlah, bahwa kerinduan pada si dia yang diidam-idamkan adalah penyakit. Obatnya tentu saja bukanlah ditambah dengan penyakit lagi. Obatnya adalah dengan menikah.
            Ibnul Qayyim rahimahullah juga mengatakan, “Sesungguhnya obat bagi orang yang saling mencintai adalah dengan menyatunya dua insan tersebut dalam jenjang pernikahan.”
            Lantas bagaimana dengan mereka yang belum mampu menikah…? Penghasilan aja pas-pasan buat kebutuhan harian. Berikut adalah beberapa obat bagi yang dimabuk cinta namun belum sanggup untuk menikah.

Pertama: Berusaha ikhlas dalam beribadah  & Banyak memohon pada-Nya.
Jika seseorang benar-benar ikhlas menghadapkan diri pada Allah, maka Allah akan menolongnya dari penyakit rindu dengan cara yang tak pernah terbetik di hati sebelumnya. Cinta pada Allah dan nikmat dalam beribadah akan mengalahkan cinta-cinta lainnya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Sungguh, jika hati telah merasakan manisnya ibadah kepada Allah dan ikhlas kepada-Nya, niscaya ia tidak akan menjumpai hal-hal lain yang lebih manis, lebih indah, lebih nikmat dan lebih baik daripada Allah. Manusia tidak akan meninggalkan sesuatu yang dicintainya, melainkan setelah memperoleh kekasih lain yang lebih dicintainya. Atau karena adanya sesuatu yang ditakutinya. Cinta yang buruk akan bisa dihilangkan dengan cinta yang baik. Atau takut terhadap sesuatu yang membahayakannya.”

Kedua: Rajin memenej pandangan
Pandangan yang berulang-ulang adalah pemantik terbesar yang menyalakan api hingga terbakarlah api dengan kerinduan. Oleh karena itu, kita diperintahkan untuk menundukkan pandangan agar hati ini tetap terjaga.

Ketiga: Lebih giat menyibukkan diri
Dalam keadaan fakum biasanya seseorang lebih mudah untuk berangan memikirkan orang yang ia cintai. Dalam keadaan sibuk luar biasa berbagai pikiran tersebut mudah untuk lenyap begitu saja. Ibnul Qayyim pernah menyebutkan nasehat seorang sufi yang ditujukan pada Imam Asy Syafi’i. Ia berkata, “Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik (haq), pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil).”

Keempat: Menjauhi musik dan film percintaan
Nyanyian dan film-film percintaan memiliki andil besar untuk mengobarkan kerinduan. Apalagi jika nyanyian tersebut dikemas dengan mengharu biru, mendayu-dayu tentu akan menggetarkan hati orang yang sedang ditimpa kerinduan. Akibatnya rasa rindu kepadanya semakin memuncak, berbagai angan-angan yang menyimpang pun terbetik dalam hati dan pikiran. Bila demikian, sudah layak jika nyanyian dan tontonan seperti ini dan secara umum ditinggalkan. Sebagaimana ungkapan Fudhail bin ‘Iyadh , “Nyanyian adalah mantera-mantera zina.” Adh Dhohak mengatakan, “Nyanyian itu akan merusak hati dan akan mendatangkan kemurkaan Allah.