halaman

Senin, 02 April 2012

syahadat

Awal Yang Menentukan

Islam dibangun di atas lima pilar, yakni bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah dan muhammad adalah hamba dan utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, puasa ramadhan dan mengerjakan haji.
 (HR. Bukhari Muslim)
Termasuk soko guru (pondasi) Islam adalah persaksian tiada ilah (sesembahan) yang berhak disembah dengan haq (benar) kecuali Allah dan Muhammad adalah Rasul-Nya. Dua hal ini lebih akrab kita kenal dengan “Syahadatut Tauhid dan Syahadatur Rasul
Dua kalimat syahadat merupakan penopang akan sah dan diterimanya semua amalan. Amal tidak sah dan diterima bila dilakukan tidak dengan keikhlasan kepada Allah ta’ala dan tidak mengikuti contoh dari Rasul-Nya. Ikhlas karena Allah terealisasi dari adanya syahadat tauhid, sedangkan mengikuti Rasulullah terealisasi dari adanya syahadat Rasul.  
Buah dari syahadat yang benar ialah membebaskan hati dan jiwa dari penghambaan terhadap makhluk serta tidak mengikuti selain Rasul-Nya.

Awal segala sesuatu

Para ulama sepakat bahwa yang pertama kali diperintahkan kepada seorang hamba adalah mengucapakan dua kalimat syahadat. Barang siapa yang mengucapkannya sebelum baligh, tidak diperintahkan memperbaharui syahadatnya setelah baligh, tetapi ia diperintahkan berthaharah (bersuci) dan mengerjakan shalat jika telah baligh atau mumayyiz, dan tidak ada seorang pun yang mewajibkan walinya menyaksikan syahadatnya pada suatu waktu, meskipun menetapkan dua kalimat syahadat adalah suatu yang wajib, bahkan wajibnya mendahului kewajiban shalat.
Makna Syahadat
1.      Laa ilaaha illallah.
Syaikh Shalih fauzan memaknai dengan, “Beri’tikad dan berikrar bahwasanya tidak ada yang berhak untuk disembah dan tidak menerima peribadatan kecuali kepada Allah ta’ala, mentaati hal tersebut dan mengamalkannya.
Tetapi banyak orang yang menafsirkannya dengan tafsiran yang keliru, sehingga maknanya tidak sesuai dengan apa yang dimaksud. Di antaranya;
  1. Tidak ada sesembahan kecuali Dia, maknanya bahwa setiap yang disembah baik yang hak maupun yang batil adalah Allah ta’ala.
  2. Tidak ada pencipta selain Allah Ta’ala. hal ini juga tidak benar karena hanya mengakui tauhid rububiyah saja.
  3. Tidak ada hakim kecuali Allah ta’ala, ini juga sebagian dari makna Laa ilaaha illallah, tetapi bukan itu yang dimaksud karena itu tidak mencakup.
2.      Muhammadur Rasulullah.
Sebagian ahli ilmu telah bersepakat bahwa makna Syahadat Muhammadur Rasulullah adalah mentaati perintahnya, mempercayai apa yang di kabarkannya, menjauhi apa yang dilarangnya, dan tidak beribadah kepada Allah kecuali dengan apa yang disyari’atkan.
Rukun Syahadatain
            Rukun Laa ilaaha illallah
Syahadat ini memiliki dua rukun, yaitu : An Nafyu (peniadaan), ini terdapat pada lafadz laa ilaaha, yang berarti membatalkan segala bentuk kesyirikan dan mengingkari terhadap apa yang disembah selain Allah. Dan Al Itsbat (penetapan) yang terdapat pada lafadz illallah (kecuali Allah) yang berarti menetapkan bahwa tidak ada yang berhak untuk disembah kecuali Allah ta’ala dan mewajibkan pengamalan sesuai dengan konsekuensinya.
Makna dua rukun ini banyak disebutkan dalam firman Allah, di antaranya;
“Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Taghut dan beriman kepada Allah, maka sesunguhnya ia telah berpegang kepada buhul (tali) yang amat kuat yang tidak akan putus.. (QS. al Baqarah: 256)
firman-Nya “Barang siapa yang ingkar kepada Taghut” adalah makna dari rukun yang pertama (laa ilaaha). Sedangkan “dan beriman kepada Allah” adalah makna dari rukun kedua  (illallah).
Rukun Muhammadur Rasulullah.
Syahadat ini juga memiliki dua rukun, yaitu kalimat ‘Abduhu wa Rasuluhu (hamba dan utusan-Nya). Dua rukun ini meniadakan sikap berlebih-lebihan dan sikap meremehkan terhadap hak Rasul. Beliau adalah hamba dan Rasulnya, dan beliau adalah makhluk yang paling sempurna dalam dua sifat mulia ini.
Al-‘Abdu di sini artinya hamba yang menyembah,. maksudnya beliau adalah manusia yang diciptakan dari bahan yang sama dengan manusia yang lainnya. juga berlaku atas apa yang belaku atas orang lain. Sebagaimana firman Allah; Katakanlah:"Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu ..”(Al Kahfi:110)
Tak sebatas di lisan
Tidak sedikit orang yang memiliki tanda pengenal Islam, tapi tingkah lakunya tidak mencerminkan seorang muslim. Bahkan ada yang merasa puas dan bangga dengan hanya memiliki identitas diri sebagai seorang muslim sedang ia masih suka mengabaikan apa yang menjadi tuntutan dan kewajibannya. Mereka itulah yang kita kenal dengan “Islam KTP” padahal ber-Islam itu tidak cukup hanya sekedar pengakuan saja. Tapi harus direalisasikan dengan amal perbuatan.
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab berkata, ”Sesungguhnya kewajiban mengetahui makna syahadat Laa ilaaha illallah adalah sebelum kewajiban shalat dan puasa, Maka kewajiban seorang hamba mengetahui makna syahadat lebih wajib dari pada shalat dan puasa, mengetahui akan haramnya syirik dan keimanan kepada thaghut jauh lebih besar dari pada pengharaman nikahul umahat (menikahi ibu) dan nikahul ‘ammaat (menikahi bibi). Oleh karena itu urutan keimanan kepada Allah yang paling besar adalah syahadat laa ilaaha illallah.”
Syaikh Sulaiman bin Abdurrahman berkata, ”Ketahuilah bahwasanya para ulama telah sepakat ‘Barang siapa yang berdoa kepada selain Allah maka ia telah berbuat syirik, meskipun ia mengucapkan Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah, melakukan shalat dan mengerjakan puasa
Rahasia Di Balik Syahadat
            Syahadat bukan hanya sekedar kalimat seperti kalimat-kalimat yang lain. Memang sangat ringan kita ucapkan dan sangat mudah kita hafal. Tapi  ternyata di balik kalimat yang ringan ini mengandung makna dan rahasia yang dalam.

1. Asas Aqidah islamiyah

                        Ahlus Sunnah wal Jamaah sepakat bahwa mengucapkan syahadatain merupakan syarat sahnya iman seseorang. Rasulullah saw bersabda,
 “Aku dipeintahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka bersyahadat bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah, beriman kepadaku dan kepada apa yang aku bawa. Jika mereka telah melakukan semua itu, maka darah dan harta mereka telah terjaga dariku kecuali dengan haknya, dan hisab mereka terserah kepada Allah.” (HR. Muslim).
Imam Nawawi berkata, “Hadist di atas menjelaskan tentang syarat sah diterimanya iman, dengan mengikrarkan syahadatain dan meyakininya sepenuh hati. Dan dituntut mengimani segala sesuatu yang dibawa oleh Rasulullah saw.”
            Syahadat juga merupakan syarat keislaman seseorang. Hal ini sebagaimana penuturan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, “Kaum muslimin telah sepakat, siapa yang belum mengucapkan syahadat padahal ia mampu mengucapkannya, maka dia kafir.” Pendapat ini dikuatkan oleh Ibnu Rajab Al-Hambali, beliau berkata, "Siapa yang meninggalkan syahadatain, maka dia telah keluar dari dienul islam."

2. Penyebab terjaganya darah, harta dan jiwa seseorang

Islam merupakan agama universal, ajarannya meliputi semua lini kehidupan. Dan yang terpenting dari semua itu adalah hukum-hukum yang berlaku dan aturan-aturan yang ditetapkan telah terkonsep dengan baik, hal itu bertujuan untuk mengatur pemeluknya supaya berjalan di atas syareat yang telah dirumuskan Allah Contohnya, ketika seseorang mengucapkan syahadat Laa ilaaha illallah, maka darah, harta, dan jiwa seseorang telah terlindungi. Rasulullah saw  bersabda,

“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka bersyahadat bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah, menegakkan sholat dan menunaikan zakat. Jika mereka telah melakukan semua itu, maka darah dan harta mereka telah terjaga dariku kecuali dengan haknya, dan hisab mereka terserah kepada Allah.” (HR. Muslim).

3. Penyebab masuk jannah

            Tiada tempat kembali yang lebih mulia di sisi Allah, melainkan jannah dan meraih ridha Nya. Inilah cita-cita semua orang. Terbukti, ketika dilontarkan pertanyaan kepada mereka, semua sepakat dan berharap dapat masuk syurga.  Lantas dengan apakah seseorang bisa menggapainya…?. Rosulullah memberi jawaban dari pertanyaan ini dengan sabda Beliau,
          “Sesungguhnya Allah mengharamkan neraka atas  orang yang telah mengucapkan ‘lailaaha illallahu’  dengan mengharapkan ridha-Nya (HR. Bukhari Muslim)     
Syaikh Abdurrahman Hasan Alu Syaikh menjelaskan, “Barang siapa bersyahadat (bersaksi) bahwa tidak ada illah yang berhak disembah selain Allah. Maksudnya, mengucapkannya dan mengetahui ma'nanya serta mengamalkan tuntutannya, baik secara lahir maupun batin, niscaya Allah akan memasukannya kedalam syurga.”
Syakhul Islam dan lainnya berkata, "Hadist ini dan sejenisnya menegaskan, bahwa Allah menjanjikan jannah bagi orang yang mengucapkan la ilaha illallah, yaitu bagi orang yang mengucapkannya dan mati dalam keadaan bertauhid.
4. Berhak mendapatkan syafaat Nabi Muhammad
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, beliau berkata, “Wahai Rosulullah, siapakah orang yang berhak mendapakan syafaatmu kelak pada hari kiamat?”  Rosulullah bersabda,
            “ Sungguh saya sudah mengira wahai Abu Hurairoh, bahwa tidak ada seseorang pun yang mendahuluimu bertanya mengenai hadist ini, karena saya melihat kamu sangat rakus terhadap hadits. Orang yang paling bahagia mendapatkan syafaatku, pada hari kiamat ialah orang yang  mengucapkan la ilaha illallah, ikhlas dari hati atau dirinya.” (HR. Bukhari bab ilmu no. 99)
            Ibnu Hajar Al-Atsqolani menjelaskan, "Barang siapa mangikrarkan Laa ilaaha illallah dengan menjauhi segala bentuk kesyirikan dan kenifakan, Niscaya kelak akan mendapatkan syafaat. Maksud hadist ini, orang yang paling bahagia pada hari kiamat kelak, yang mendapatkan syafaatnya adalah orang mukmin lagi mukhlis.
           
5. Kalimat teragung
            Dari Jabir Radhiyallahu 'anhu, bahwa beliau berkata, “Saya mendengar Rosulullah Saw bersabda,”
أَفْضَلُ الذِّكْرِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
“Dzikir yang paling utama adalah la ilaha illallah” (HR.Thirmidzi, hadist hasan shahih).

            Imam Nawawi di dalam kitabnya “Nuzhatul Mutaqin” menjelaskan, "kalimat tauhid merupakan kalimat yang paling utama untuk diucapkan, karena di dalamnya mengandung penetapan pada ke-Esaan Allah, serta penafian (peniadaan) segala bentuk kesyirikan. Kalimat ini juga merupakan kalimat teragung yang diucapkan para nabi. Mereka diutus karenanya, berperang di bawah panjinya, mendapatkan kesyahidan dalam menegakkannya. Dan kunci pembuka syurga serta penyelamat dari neraka. Wallahua’lam

Referensi:
1.                  Fathul Majid
2.                  Nawaqidul iman Al-I’tiqodiyah
3.                  Syarh Aqidah at-thohawiyah
4.                  Madkhol
5.                  Nuzhatul Mutaqin
6.                  Tafsir Al-Jami’ liahkamil qur’an
      8.          Fathul Baari
9.       Kitabut Tauhid syaikh sholeh fauzan

Selasa, 27 Maret 2012

April Mop


Duka Kaum Muslimin
DIBALIK
“APRIL MOP”
Tahun baru telah berlalu, valentine day pun turut berlalu,  giliran April menjelang, Ada suatu kebiasaan jahiliah yang lagi ngetrend dikalangan masyarakat secara umum. Tanggal 1 april dijadikan  sebagai hari April Mop. April Mop adalah hari di mana orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain. Dan biasanya sang target tidak boleh marah atau emosi ketika sadar bahwa dirinya telah menjadi sasaran April Mop. Maka tatkala sang target sadar bahwa dirinya sedang kena sasaran april Mop, ia pun akan tertawa atau minimal mengumpat sebal, tentu saja bukan marah sungguhan.
Sejarah April Mop
Sobat muda, Walaupun belum sepopuler perayaan tahun baru atau Valentine's Day, budaya April Mop dalam dua dekade terakhir memperlihatkan kecenderungan yang makin akrab di masyarakat perkotaan, bahkan bisa jadi merambah kedaerah pedalaman. Terutama generasi muda. Ironisnya, masyarakat dengan mudah meniru kebudayaan Barat ini tanpa mengkritisinya terlebih dahulu, apakah budaya itu baik atau tidak, bermanfaat atau sebaliknya.
Perayaan April Mop berawal dari suatu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan memilukan? April Mop, atau The April's Fool Day, berawal dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 M, atau bertepatan dengan 892 H.
Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Pasukan Islam tidak saja berhenti di Spanyol, namun terus melakukan pembebasan di negeri-negeri sekitar menuju Perancis. Perancis Selatan dengan mudah dibebaskan. Kota Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, dan sebagainya jatuh. Walaupun sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan toleransi kepada suku Goth dan Navaro di daerah sebelah barat yang berupa pegunungan. Islam telah menerangi Spanyol.
Karena sikap para penguasa Islam yang begitu baik dan rendah hati, banyak orang-orang Spanyol yang kemudian dengan tulus dan ikhlas memeluk Islam. Muslim Spanyol bukan saja beragama Islam, namun sungguh-sungguh mempraktikkan kehidupan secara Islami. Tidak saja membaca Al-Qur'an, namun bertingkah-laku berdasarkan Al-Qur'an. Mereka selaluj berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan bebas, dan segala hal yang dilarang Islam. Keadaan tenteram seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya.
Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol tanpa kenal lelah terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol, namun selalu gagal. Maka dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat Islam Spanyol.
Akhirnya mereka menemukan cara untuk menaklukkan Islam, yakni dengan pertama-tama melemahkan iman mereka melalui jalan serangan pemikiran dan budaya. Maka mulailah secara diam-diam mereka mengirimkan alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari daripada membaca Al Qur'an. Mereka juga mengirimkan sejumlah ulama palsu untuk meniup-niupkan perpecahan ke dalam tubuh umat Islam Spanyol. Lama-kelamaan upaya ini membuahkan hasil. Satu persatu wilayah spanyol jatuh. Dan Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan.
Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentara-tentara salib terus mengejar mereka. Ketika jalan-jalan sudah sepi, tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah, tentara salib mengetahui bahwa banyak muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah. Dengan lantang tentara salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka.
Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Namun beberapa orang Muslim diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah disediakan, mereka pun segera bersiap untuk meninggalkan Granada dan berlayar meninggalkan Spanyol.
Keesokan harinya, ribuan penduduk muslim Granada keluar dari rumah-rumah mereka dengan membawa seluruh barang-barang keperluan, beriringan berjalan menuju ke pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai pasukan salib, memilih bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumah mereka. Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara salib menggeledah rumah-rumah yang telah ditinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa ketika mereka membakari rumah-rumah tersebut bersama dengan orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya.
Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan, hanya bisa terpana ketika tentara salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara salib segera membantai umat Islam Spanyol tanpa rasa belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana. Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam. Darah menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman.
Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia kristen setiap tanggal 1 April sebagai April Mop (The April's Fool Day). Pada tanggal 1 April, orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain. Bagi umat kristiani, April Mop merupakan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekedar hiburan atau keisengan belaka.
Sobat muslim, demikian sekilas latar belakang budaya april mop yang mudah-mudahan menyadarkan kita selaku kaum muslimin, agar tidak terjebak dalam trend-trend yang tidak jelas seperti ini. Dan bahkan tatkala kita masih ikut-ikutan, berarti loyalitas dan keimanan kita perlu dipertanyakan.

Senin, 26 Maret 2012

Ada Apa Dengan Cinta…?


          Sobat muda, bagaimana kiranya tatkala sepasang remaja muslim sedang dimabuk cinta. Apapun yang dikerjakan terlintas dikepala sang pujaan hatinya. Dimanapun ia berada selalu terbayang wajahnya. Pernahkah sobat mengalaminya? Benarkah itu yang disebut dengan jatuh cinta…?
            Sobat muda, seorang remaja sering kali mudah untuk jatuh hatinya terhadap seorang wanita yang disukainya karena beberapa sebab. Diantaranya adalah karena pandangan pertama yang begitu menggoda dan mempesona. Sebagaimana yang disebutkan oleh ibnu qoyyim al jauziyah dalam kitabnya “Roudhotul muhibbin” bahwa pendorong cinta dari orang yang dicintai ada tiga macam:
Pertama : Pandangan. Pandangan disini bisa berasal dari pandangan mata maupun hatinya, sebagaimana banyak para lelaki yang jatuh cinta terhadap seorang wanita hanya dengan mendengar sifat dan ciri-cirinya. Sedangkan ia sama sekali belum pernah melihatnya.
Kedua : anggapan yang baik. Setelah seseorang melihat dengan pandangannya, maka jika ia memiliki anggapan yang baik terhadap yang dilihatnya, secara otomatis cinta akan tumbuh dan bersemi, demikian sebaliknya jika pandangan tersebut tidak disertai dengan anggapan yang baik, maka cinta pun tidak akan pernah bersemi.
Ketiga,: memikirkan orang yang dilihat dan keterpautan hati dengannya.
Itulah tiga hal yang memicu timbulnya rasa cinta dalam diri seseorang. Maka siapapun orangnya, pria maupun wanita, hendaknlah berhati-hati dalam mengumbar matanya selama belum bisa memanej cinta. Sebab darinya akan timbul rasa cinta. Padahal sebagai remaja muslim harusnya mampu untuk memanej cintanya dengan cara yang dibenarkan oleh agama. Sebagaimana nasehat Rosulullah kepada sepupunya Ali R.A : “Wahai Ali! Janganlah engkau ikuti pandangan pertama dengan pandangan yang kedua, karena yang pertama menjadi bagianmu dan yang kedua bukan lagi menjadi bagianmu (dosa atasmu). HR. Ahmad.
Sobat muda, Cinta bisa menghinggapi siapa saja, suami istri maupun seorang remaja. Bedanya kalo suami istri mereka sudah bisa menyalurkannya dalam ikatan pernikahannya. Sedangkan seorang remaja, kepada siapa ia mengungkapkannya..?. ya tentunya kepada lawan jenisnya kan….!. betul. Dan inilah yang menjadi persoalannya. Bagaimana solusinya jika seorang remaja telah dimabuk cinta. Padahal belum ada tempat untuk menyalurkannya.
Sobat muda, hal ini harus segera ditanggulangi, jika tidak bisa terjadi kerusakan dimuka bumi. Apalagi ditambah dengan berkembanganya teknologi, seperti HP dan internet. Banyak para remaja yang akhirnya melampiaskan perasaannya melalui fasilitas tersebut. misalnya saja internet, banyak jejaring sosial didalamnya, seperti twitter, Friendster, dan facebook. Disana mereka bebas berkomunikasi, saling share status, sehingga tanpa terkontrol akhirnya hal tersebut memicu terjadinya berbagai kemaksiatan.
Melihat kondisi seperti itu sungguh memprihatinkan. Maka kiranya solusi terbaik bagi yang ingin memadu kasih adalah dengan menikah. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
لَمْ نَرَ لِلْمُتَحَابَّيْنِ مِثْلَ النِّكَاحِ
Kami tidak pernah mengetahui solusi untuk dua orang yang saling mencintai semisal pernikahan.(HR.Ibnu Majah)
Namun ingat, syaratnya adalah mampu. yaitu telah mampu menafkahi keluarga. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Wahai para pemuda, barangsiapa yang memiliki baa-ah, maka menikahlah. Karena itu lebih akan menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu bagai obat pengekang baginya.”(HR.Bukhori)
Yang dimaksud baa-ah dalam hadits ini boleh jadi jima’ yaitu mampu berhubungan badan. Sebagian ulama lainnya mengatakan bahwa yang dimaksud baa-ah adalah telah mampu memberi nafkah.
Inilah solusi terbaik bagi siapa yang ingin memadu kasih. Bukan malah lewat jalan yang haram dan salah. Ingatlah, bahwa kerinduan pada si dia yang diidam-idamkan adalah penyakit. Obatnya tentu saja bukanlah ditambah dengan penyakit lagi. Obatnya adalah dengan menikah.
            Ibnul Qayyim rahimahullah juga mengatakan, “Sesungguhnya obat bagi orang yang saling mencintai adalah dengan menyatunya dua insan tersebut dalam jenjang pernikahan.”
            Lantas bagaimana dengan mereka yang belum mampu menikah…? Penghasilan aja pas-pasan buat kebutuhan harian. Berikut adalah beberapa obat bagi yang dimabuk cinta namun belum sanggup untuk menikah.

Pertama: Berusaha ikhlas dalam beribadah  & Banyak memohon pada-Nya.
Jika seseorang benar-benar ikhlas menghadapkan diri pada Allah, maka Allah akan menolongnya dari penyakit rindu dengan cara yang tak pernah terbetik di hati sebelumnya. Cinta pada Allah dan nikmat dalam beribadah akan mengalahkan cinta-cinta lainnya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Sungguh, jika hati telah merasakan manisnya ibadah kepada Allah dan ikhlas kepada-Nya, niscaya ia tidak akan menjumpai hal-hal lain yang lebih manis, lebih indah, lebih nikmat dan lebih baik daripada Allah. Manusia tidak akan meninggalkan sesuatu yang dicintainya, melainkan setelah memperoleh kekasih lain yang lebih dicintainya. Atau karena adanya sesuatu yang ditakutinya. Cinta yang buruk akan bisa dihilangkan dengan cinta yang baik. Atau takut terhadap sesuatu yang membahayakannya.”

Kedua: Rajin memenej pandangan
Pandangan yang berulang-ulang adalah pemantik terbesar yang menyalakan api hingga terbakarlah api dengan kerinduan. Oleh karena itu, kita diperintahkan untuk menundukkan pandangan agar hati ini tetap terjaga.

Ketiga: Lebih giat menyibukkan diri
Dalam keadaan fakum biasanya seseorang lebih mudah untuk berangan memikirkan orang yang ia cintai. Dalam keadaan sibuk luar biasa berbagai pikiran tersebut mudah untuk lenyap begitu saja. Ibnul Qayyim pernah menyebutkan nasehat seorang sufi yang ditujukan pada Imam Asy Syafi’i. Ia berkata, “Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik (haq), pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil).”

Keempat: Menjauhi musik dan film percintaan
Nyanyian dan film-film percintaan memiliki andil besar untuk mengobarkan kerinduan. Apalagi jika nyanyian tersebut dikemas dengan mengharu biru, mendayu-dayu tentu akan menggetarkan hati orang yang sedang ditimpa kerinduan. Akibatnya rasa rindu kepadanya semakin memuncak, berbagai angan-angan yang menyimpang pun terbetik dalam hati dan pikiran. Bila demikian, sudah layak jika nyanyian dan tontonan seperti ini dan secara umum ditinggalkan. Sebagaimana ungkapan Fudhail bin ‘Iyadh , “Nyanyian adalah mantera-mantera zina.” Adh Dhohak mengatakan, “Nyanyian itu akan merusak hati dan akan mendatangkan kemurkaan Allah.

Minggu, 06 November 2011

Walimatul Ursy As-Syar'i


Pesta Pernikahan Syar'i

      ”Nikah” adalah suatu fenomena yang tidak asing bagi kita ketika mendengarkan kalimat tersebut. Pasti kita membayangkan adanya wanita dan pria yang akan bersatu dan membentuk sebuah keluarga yang akan meneruskan generasi-generasi seterusnya. Tetapi untuk mencapai atau melaksanakan perbuatan teersebut, pastilah melalui beberapa fase yang harus dilalui. Tanpa fase-fase tersebut, nikah yang kita laksanakan tidak berlandaskan syari’at yang telah ditetapkan. Karena islam telah mengatur semua itu dengan mudah, yang akan menghasilkan sesuatu yang barakah.
      Didalam pernikahan tersebut, ada satu acara yang sangat dianjurkan bagi kita untuk melaksanakannya, yang pasti acara tersebut dilakukan setelah akad nikah dan jauh dari hal yang berbau kemaksiatan. Acara tersebut dinamakan Walimatul ’urs atau pesta pernikahan, yang mana acara itu dilaksanakan dengan berbagai cara menurut masing-masing daerah tertentu, asalkan tidak keluar dari syari’at islam itu boleh dilaksanakan dan dipertahankan. Tetapi jika acara tersebut keluar dari syari’at  islam maka harus ditinggalkan dan jangan dibudayakan. Islam telah mengatur tata cara itu semua agar walimatul ’urs tersebut diridhoi dan diberkahi oleh Allah.
Pengertian nikah
Nikah menurut bahasa artinya penyatuan, percampuran, akad, hubungan badan. Al-Azhari mengatakan: Akar kata nikah dalam ungkapan bahasa arab artinya hubungan badan.
Sedangkan menurut syar’i nikah juga berarti akad. Sedang pengertian hubungan badan hanya merupakan metafora saja. Hujjah dari pendapat ini adalah banyaknya pengertian nikah dalam Al-Qur’an maupun Al-Hadist sebagai akad. Sebagaimana firman-Nya:
حَتىَّ تَنْكِحَ زَوْجاً غَيْرَهَ
”Sehingga  ia menikah dengan laki-laki lain.”
Menurut Abu Bakar Jabir Al Jazair, nikah adalah akad yang menghalalkan kedua belah pihak (suami dan istri) menikmati pihak satunya.
Setelah kita mengetahui nikah itu sendiri, bagaimana cara kita dalam menempuhnya sesuai dengan syari’at yang tidak mengandung suatu kemungkaran, agar suatu kenikmatan tidak berubah menjadi laknat. Diawali dengan perkenalan antara calon istri dan calon suami hendaknya bukan melalui proses pacaran sebagaimana yang dijalani pemuda pada zaman sekarang ini. Maka syariat yang mulia ini telah memberi solusi atas permasalahan tersebut yakni dengan adanya tuntunan untuk nadzor(melihat) masing-masing calon,disinilah kita bisa mengenal satu dan lainnya, baik dari segi fisik dan karekternya, dengan ditemani mahrom dari pihak wanita., diperbolehkan untuk nazhar bentuk rupa wajah atau fisik wanita yang dipandangnya, meskipun hukum aslinya seorang laki-laki diperintahkan untuk menundukkan dan menjaga pandangannya dari sesuatu yang diharamkan termasuk melihat wanita yang ajnaby dan bukan mahramnya. Namun demi kemaslahatan serta melanggengkan dan menjaga kelangsungan dari pernikahan kelak maka syariat telah memberi kelonggaran dalam hal ini. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi r
عن حابرt قال : قال رسول الله r "اذا خطب احدكم المراة فقدر ان يرى منها بعض ما يدعوه اليها فليفعل..."
“Jika salah seorang diantara kamu ingin meminang seorang wanita maka hendaklah ia melihat kepada wanita tersebut, agar ia menemukan sesuatu yang menarik pada dirinya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan  Baihaqy).
Kemudian apabila disetujui, maka lanjutlah kepada khitbah (meminang).
Akad Nikah:
 Hal-hal yang mesti ada dalam acara pernikahan disyari’atkan dalam sebuah hadist sebagai berikut : ”Tidak sah pernikahan kecuali dengan hadirnya wali (pihak wanita) dan dua orang saksi serta mahar (mas kawin) sedikit maupun banyak.” (HR. Athabarani). Berdasarkan hadist tersebut maka ada beberapa rukun pernikahan diantaranya adalah :
K  Hadirnya wali (pihak wanita)
K  Dua orang saksi
K  Mahar
K  Akad nikah (ijab qabul)
K  Adanya mempelai laki-laki
Sunnah-sunnah setelah akad
Dianjurkan bagi kedua mempelai, untuk melaksanakan sunnah yang telah diajarkan oleh Rosul, setelah akad nikah bagi kedua mempelai. Diantara :
·         Sholat berjama’ah berdua
·         Hendaknya seorang suami, setelah sholat memegang ubun-ubun istri, dengan do’a:
اللَّهُمَّ إَنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ هاَ وَخَيْرِماَ جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ وَأَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهاَ وَشَرِّماَ جَبَلْتَهاَ عَلَيْهِ
Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepadaMu kebaikan dan kebaikan wataknya. Dan aku berlindung kepadaMu dari kejahatannya dan kejahatan wataknya”( HR. Al Bukhori)
·            Hendaknya menemui masing-masing tamu undangan

Apa sih walimatul ‘urs dan bagaimana hukumnya ? 
Islam melarang umatnya untuk mengadakan akad nikah secara diam-diam, seperti yang diperintahkan Nabi kepada Abdurrahman bin Auf dan berdasarkan hadits yang dibawakan Buraidah Ibnul Khashif, katanya : "Ketika Ali bin Abi Thalib meminang Fatimah (binti Muhammad Rasulullah) r.a, maka Rasulullah r bersabda: "Perkawinan (dalam riwayat lain kedua mempelai) harus mengadakan pesta perkawinan (walimah). Selanjutnya Sa'ad berkata : Saya akan menyumbang seekor kambing.Yang lain menyahut:"Saya akan menyumbangkan gandum sekian..sekian". Dalam riwayat lain:"Maka terkumpullah dari kelompok kaum Anshor sekian gandum." (Riwayat Ahmad dan Thabrani).
Jadi walimatul ’urs adalah pengumuman atau resepsi atau pesta pernikahan yang diselenggarakan ketika akad nikah sudah selesai dilaksanakan. Dan walimatul ‘urs ini sangat dianjurkan..
Resepsi yang dimaksud disini bukan dalam arti pesta pora dan bermewah-mewahan, namun pesta yang dimaksudkan adalah pesta dimana menghidangkan makanan untuk tamu-tamu yang datang dengan hidangan yang sesuai dengan kemampuan, walau hanya sekedar memotong 1 ekor kambing (mungkin kalau Indonesia bisa dikategorikan 1 ekor ayam) dan bahkan kalau dilihat dari hadist di atas, para tetangga boleh memberikan sumbangan makanan. Dan yang lebih diutamakan disana diundang juga orang-orang miskin, bahkan dalam satu riwayat disunahkan adanya anak yatim yang juga turut diundang.
Adab-adab dalam walimatul ‘urs
1. Bagi pengantin (wanita) dan tamu undangannya tidak diperkenankan untuk tabaruj. Memamerkan perhiasan dan berdandan berlebihan. Cukup sekedarnya saja yang penting rapi dan bersih. Dan harus tetap menutup aurat.
2. Tidak adanya ikhtilat (campur baur) antara ikhwan dan akhwat. Hendaknya tempat untuk tamu undangan dipisah antara laki-laki dan perempuan. Hal ini dimaksudkan agar pandangan terpelihara, mengingat ketika menghadiri pesta semacam ini biasanya tamu undangan berdandannya beda dan tak jarang pula yang melebihi pengantinnya.
3. Disunahkan untuk mengundang orang miskin & anak yatim bukan hanya orang kaya saja yang diundang.
Rasulullah bersabda : “Makanan yang paling buruk adalah makanan dalam walimah dimana orang-orang kaya diundang makan, sedangkan orang-orang miskin tidak diundang.” (HR. Baihaqi).
4. Tidak berlebih-lebihan dalam mengeluarkan harta juga makanan, sehingga banyak yang mubazir.
5. Boleh mengadakan hiburan berupa nasyid dari rebana dan yang tidak merusak akidah umat islam
6. Mendo’akan kedua mempelai.
            Mendo’akan kedua mempelai dengan do’a yang telah diajarkan oleh Rosulullah, yaitu:
باَرَكَ اللهُ لَكَ وَباَرَكَ اللهُ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُماَ فِي خَيْرٍ
“ Semoga Allah memberi barokah padamu dan semoga Allah memberi barokah atasmu, dan semoga Allah menghimpun kalian berdua dalam kebaikan.”
7. Menghindari berjabat tangan yang bukan muhrimnya
Telah menjadi kebiasaan dalam masyarakat kita bahwa tamu pria menjabat tangan mempelai wanita, begitu pula sebaliknya.
8. Menghindari syirik dan khurafat
Oleh karena walimah merupakan ibadah, maka kita harus menghindari perbuatan perbuatan yang mengarah pada syirik dan khurafat. Dalam masyarakat kita, terdapat banyak kebiasaan dan adat istiadat yang dilandasi oleh kepercayaan terhadap selain Allah seperti percaya kepada dukun, memasang sesajen, dll.
مَنْ أَتىَ عرَافاً أوْ كاهناً فَصَدَّقه بِماَ يقوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِماَ أَنْزَلَ عَلىَ مُحَمّدٍ صَلىَ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ
“Barang siapa yang mendatangi dukun atau peramal dan percaya kepada ucapannya maka ia telah mengkufuri apa yang telah diturunkan oleh Allah kepada Muhammad Saw.” (HR. Abu Daud).
Begitu pula seorang muslim selayaknya tidak percaya kepada perhitungan hari baik dan hari buruk. “Barang siapa membatalkan maksud keperluan karena ramalan dari mujur sial, maka ia telah syirik kepada Allah. “ (HR. Ahmad).
Seorang Muslim seharusnya bertawakkal kepada Allah dan percaya bahwa taqdir baik dan taqdir buruk merupakan ketentuan dari Allah. karena yang mampu mendatangkan manfaat dan mudhorat hanya Allah.
Tujuan Walimatul ’Urs
·         Mengungkap rasa syukur kita kepada Allah.
Dengan mengungkapkan rasa syukur dan kegembiraannya itu dengan mengundang tetangga, teman, dan sanak famili,baik dari kalangan miskin maupun kaya. Yang terpenting dari itu semua adalah diperolehnya do’a-do’a selamat dari orang yang diundang. Tentunya kita mengundang orang-orang sholih. Karena Rosulullah bersabda yang artinya” Janganlah engkau bergaul melainkan dengan orang-orang mukmin dan jangan makan makananmu melainkan orang-orang yang bertaqwa”( HR. Abu Daud, At Tirmidzi)
·         Menyiarkan keterikatan dua mempelai dalam satu akad suci, pernikahan.
Dengan mengabarkan kepada masyarakat bahwa, kedua mempelai tersebut telah halal dan resmi menjadi suami istri dengan akad yang suci. Yang nantinya tidak menimbulkan fitnah dikalangan masyarakat.
·         Melaksanakan sunnah Rosulullah r sebagaimana sabdanya” ....adakanlah walimah sekalipun dengan seekor kambing”
Begitulah prosesi pesta pernikahan yang sesuai dengan syar’i semoga kita dapat merealisasikannya dan menjauhi berbagai kemungkaran dalam prosesi ini. Karena banyak realita sekarang yang terjadi, dalam acara tersebut diikutsertakan suatu kemungkaran di dalamnya yang beralasan ”acara ini hanya sekali seumur hidup”. Inilah subhat yang harus kita jauhkan.Maka wajib bagi kita untuk menghindari sejauh mungkin, hal-hal yang dapat menjauhkan kita dari keberkahan Allah, kemurkaan-Nya, ketika melaksanakan acara pernikahan tersebut. Wal’iyadzubillah    




Reference:
  *Minhajul Muslim, Abu BakarJabir Al-Jazairs
  *Fatwa-fatwa Tentang Wanita,
  *Fiqh Wanita, Syaikh Kamil Muhammad ‘Uwaidah